Sebagian orang menganggap bahwa
zaman modern hanyalah perluasan dari zaman renaisans. Renaisans adalah periode
perkembangan peradaban yang terletak di ujung atau sesudah abad kegelapan
sampai muncul abad modern. Tokoh penemu di bidang sains pada zaman modern (abad
17-19 M): Sir Isaac Newton (1643-1727 M), Leibniz (1646-1716 M), Joseph Black
(1728-1799 M), Joseph Prestley (1733-1804 M), Antonie Laurent Lavoiser
(1743-1794 M), dan J.J. Thompson. Perkembangan ilmu pada abad ke-18 telah
melahirkan ilmu seperti taksonomi, ekonomi, kalkulus, dan statistika, sementara
pada abad ke-19 lahirlah pharmakologi, geofisika, geomophologi, palaentologi,
arkeologi, dan sosiologi. Pada tahap selanjutnya, ilmu-ilmu zaman modern
memengaruhi perkembangan ilmu zaman kontemporer.
Zaman modern ini sebenarnya sudah
terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator yang nyata terlihat jelas pada
abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Hal ini ditandai dengan adanya
penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah. Menurut Slamet Iman Sontoso, dalam buku
yang disusun oleh Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM (2001:79) ada tiga sumber pokok
yang menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan di Eropa dengan pesat, yaitu
hubungan antara kerajaan Islam di Semenanjung Liberia dengan negara Perancis,
terjadinya Perang Salib dari tahun 1100-1300, dan jatuhnya Istambul ke tangan
Turki pada tahun 1453. Ilmuwan pada zaman ini membuat penemuan dalam bidang
ilmiah. Eropa yang merupakan basis perkembangan ilmu melahirkan ilmuwan yang
populer.
Zaman modern di tandai dengan
berbagai penemuan dalam bidang ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman
modern sesungguhnya sudah di rintis sejak zaman Renaissance. Tokoh yang
terkenal sebagai bapak filsafat modern adalah Rene Descartes. Rene Descartes
juga sebagai ilmu pasti. Penemuannya dalam ilmu pasti adalah system koordinat yang
terdiri atas dua garis lurus X Dan Y dalam bidang datar. Isaac Newton dengan
temuannya teori grafitasi. Charles Darwin dengan teorinya struggle for
live ( Perjuangan untuk hidup ). J.J Thompson dengan temuannya electron.
Berikut penjelasan sekilas dari filsuf-filsuf tersebut.
1.
Rene
Descartes
Dia juga
dikenal sebagai Renatus Cartesius. Ia adalah seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Karyanya yang terpenting ialah Discours
de la méthode (1637) dan Meditationes de prima Philosophia (1641).
Descartes, kadang dipanggil “Penemu Filsafat Modern” dan “Bapak Matematika
Modern”. Pemikirannya membuat sebuah revolusi falsafi di Eropa karena pendapatnya yang revolusioner bahwa semuanya tidak
ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang bisa berpikir. Hasil
pemikirannya berupa konsep “Aku berpikir maka aku ada (I think, therefore I
am). Meski paling dikenal karena karya-karya filosofinya, dia juga telah
terkenal sebagai pencipta sistem koordinat Kartesius, yang mempengaruhi perkembangan kalkulus modern.
2.
Isaac
Newton
Berperan
dalam ilmu pengetahuan modern terutama penemuannya dalam tiga bidang, yaitu
teori Gravitasi, perhitungan Calculus, Dan Optika. Ketiga bidang tersebut dapat
di uraikan secara singkat adalah sebagai berikut.
a. Teori gravitasi adalah perbincangan
lanjutan mengenai soal pergerakan yang telah di rintis oleh Galileo Dan Kepper.
Galileo mempelajari pergerakan dengan lintasan lurus. Kepper mempelajari
pergerakan lintasan tertutup atau elips. Berdasarkan perhitungan yang di ajukan
oleh keppler menunjukkan bahwa tentu ada factor penyebab mengapa planet tidak
mengikuti pergerakan dengan lintasan lurus. Dugaan sementara penyebab
ditimbulkan oleh matahari yang menarik bumi atau antara matahari dengan bumi
ada gaya saling tarik menarik. Persoalan itu menjadi obsesi Newton, namun
ia menghadapi berbagai kesukaran. Perhitungan besarnya bumi Dan matahari belum
di ketahui, Dan Newton belum mengetahui bahwa pengaruh benda pada benda yang
lain dapat dipandang dan dihitung dari pusat titik berat benda-benda tadi. Setelah
kedua hal ini di ketahui oleh Newton, barulah ia dapat menyusun teori
Gravitasi. Teori gravitasi menerapkan bahwa planet tidak bergerak lurus, namun
mengikuti lintasan elips, karena adanya pengaruh gravitasi, yaitu kekuatan yang
selalu akan timbul jika ada dua benda berdekatan. Teori Gravitasi ini dapat
menerangkan dasar dari semua lintasan planet Dan bulan, pengaruh pasang
surutnya air samudera, Dan peristiwa astronomi lainnya. Teori Gravitasi Newton
ini di pergunakan oleh para ahli berikutnya untuk pembuktian laboratorium Dan
penemuan planet baru di alam semesta.
b. Perhitungan Calculus, yaitu hubungan
antara X Dan Y. kalau X bertambah, maka Y akan bertambah pula, tetapi menurut
ketentuan yang tetap atau teratur. Misalnya ada benda bergerak, panjangnya jarak
yang di tempuh tergantung dari kecepatan tiap detik Dan panjangnya waktu
pergerakan. Cara perhitungan Calculus ini banyak manfaatnya untuk menghitung
berbagai hubungan antara dua atau lebih hal yang berubah, bersama dengan
ketentuan yang teratur.
c. Optika atau mengenai cahaya jika
cahaya matahari di lewatkan sebuah prisma, maka cahaya asli yang kelihatannya
homogeny menjadi terbias antara merah sampai ungu, menjadi pelangi. Kemudian
kalau pelangi itu di lewatkan sebuah prisma lainnya yang terbalik, maka pelangi
terkumpul kembali menjadi cahaya homogen. Dengan demikian dapat di buktikan
bahwa cahaya itu sesungguhnya terdiri atas komponen yang terbentang antara
merah Dan ungu.
3. Charles Darwin
Dikenal
sebagai penganut teori evolusi yang fanatik. Darwin menyatakan bahwa
perkembangan yang terjadi pada makhluk di bumi terjadi karena seleksi alam.
Teori yang terkenal ada struggle for life ( perjuangan untuk hidup ).
Darwin berpendapat bahwa perjuangan untuk hidup berlaku pada setiap kumpulan
makhluk hidup yang sejenis, karena meskipun sejenis namun tetap menampilkan
kelainan-kelainan kecil. Makhlu hidup yang berkelainan kecil itu berbeda-beda
daya menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan. Makhluk hidup yang dapat
menyesuaikan diri akan memiliki peluang yang lebih besar untuk bertahan hidup
lebih lama, sedangkan yang kurang dapat menyesuaikan diri akan tersisihkan
karena kalah tersaing. Oleh karena itu yang dapat bertahan adalah yang paling
unggul ( Survival of the fittest).
4. J.J Thompson (1897)
J.J Thompson menemukan electron
sehingga dengan penemuan iniruntunlah pendapat yang menganggap bahwa atom
adalah materi yang terkecil. Penemuan ini juga membuka pengembangan Fisika
Nuklir. Hal ini dapat mengubah bermacam-macam atom dilaboraturium juga
ditemukan bagian dari atom, seperti electron, proton, neutron, meson, dll
Aliran yang ada pada saat itu adalah
sebagai berikut :
a. Rasionalisme
Adanya
pendirian bahwa kebenaran- kebenaran yang hakiki itu secara langsung dapat
diperoleh dengan menggunakan akal. Adanya suatu penjabarannya secara logic atau
deduksi untuk memberikan pembuktian mengenai lain- lain segi dari seluruh sisa
bidang pengetahuan berdasarkan atas apa yang dianggap sebagai kebenaran-
kebenaran hakiki.
b. Empirisme
Sumber
pengetahuan yang memadai ialah pengalaman lahir yang menyangkut dunia dan
pengalaman batin yang menyangkut pribadi manusia.
c. Kritisisme
Menurul
immanuel kant (1724-1804) pengetahuan itu seharusnya sintetis apriori
(pengetahuan bersumber dari rasio dan empiris yang sekaligus bersifat apriori (rasional)
dan a posteriori (empiris)
d. Idealisme
Filsafatnya
bersumber dari kritimesnya Immanuel kant. Yang dijuluki sebagai penganut
idealisme subjektif merupakan murid kant. Demikian juga dengan scelling ysng
filsafatnya disebut dengan idealisme ini (subjektif dan objektif) yang
disintetiskan dalam filsafat idealisme mutlaknya Hegel (1770- 1831). Bagi Hegel
pikiran adalah essensi dari alam dan alam adalah keseluruan jiwa yang
diobyektifkan.
e. Positivisme
Menurut
aliran ini, pemikiran manusia mengalami perkembangan, mulai dari yang sangat
sederhana, sampai yang modern, yaitu positif. Pada tahap ini manusia hanya
mempercayai yang riil saja berdasarkan ilmu positif (science positive)
yang didasarkan pada pengamatan (observasi) dan percobaan langsung (eksperimentasi).
Melalui dua pembuktian ini, segala yang berbau metafisis dibuang, karena tidak
bisa dibuktikan dengan dua pendekatan tersebut.
f. Pragmatisme
Pragmatisme berasal dari kata pragma
(bahasa Yunani) yang berarti tindakan, perbuatan, dan juga manfaat. Pragmatisme
adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran sesuatu
ialah, apakah sesuatu itu memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata. Oleh sebab
itu kebenaran sifatnya menjadi relative tidak mutlak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar