BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Seperti
yang kita ketahui perkembangan adalah proses perubahan yakni perubahan fisik dan
psikis untuk mencapai suatu kemajuan dan kematangan baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Dalam mencapai waktu perubahan menuju
kemajuan/kematangan tersebut tentu saja memerlukan suatu proses dimana proses
ini disebut dengan siklus kehidupan. Siklus kehidupan ini ada 2 yaitu mulai ada
perubahan dan tidak ada perubahan. Mulai ada perubahan ini adalah awal
kehidupan manusia dimana awal kehidupan manusia ini ada sejak terjadinya
pembuahan / bertemunya ovum dengan sperma. Sedangkan tidak ada perubahan ini adalah akhir
kehidupan/mati dimana manusia dikatakan sudah mati apabila otak sudah tidak
bisa bekerja lagi. Disini kelompok kami mendapatkan tugas untuk menguraikan
tentang perkembangan manusia pada masa pranatal sampai masa natal. Dimana masa
pranatal ini adalah masa awal kehidupan manusia. Secara umum pranatal diartikan
sebagai masa sebelum kelahiran. Membahas masa pranatal sangatlah penting
apalagi jika kita melihat tugas kita nanti adalah menjadi seorang tenaga
pengajar tentunya kita harus memahami manusia sebagai peserta didik kita. Jadi
inilah yang melatarbelakangi kami untuk membahas perkembangan manusia pada masa
sebelum kelahiran sampai masa sesudah kelahiran.
1.2
Rumusan
Masalah
1.2.1
Bagaimana proses perkembangan
manusia pada masa pranatal dan natal?
1.2.2
Bagaimana cara
memberikan pendidikan pada masa pranatal?
1.2.3
Apa saja jenis jenis
kelahiran itu?
1.2.4
Bagaimana
perkembangan bayi pada masa natal?
1.3
Tujuan
1.3.1
Untuk memahami
perkembangan manusia pada masa pranatal/masa sebelum kelahiran.
1.3.2
Untuk memahami pendidikan
yang bias diberikan oleh calon ibu untuk bayinya yang masih didalam kandungan.
1.3.3
Untuk mengetahui
jenis-jenis kelahiran.
1.3.4
Untuk mengetahui
bagaimana perkembangan bayi pada masa natal.
1.4
Manfaat
1.4.1
Untuk mengetahui seluk
beluk mengenai perkembangan manusia pada masa pra kelahiran, baik itu dari terjadinya
pembuahan sampai menjadi janin serta manfaat memeberikan pendidikan untuk janin
dalam kandungan.
1.4.2
Untuk mempermudah dalam
memahami perkembangan manusia sesudah kelahiran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Perkembangan
Peserta
Didik
pada Masa Pranatal
Pranatal adalah masa sebelum
kelahiran.
Masa prenatal dimulai pada saat terjadinya proses konsepsi, yakni
pertemuan antara sperma dan ovum hingga berakhir pada saat bayi dilahirkan. Masa
ini berlangsung antara 180 sampai 344 hari lamanya. Adapun tahapan pada masa
pranatal ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
1. Tahap Germinal (awal
kehidupan)
Tahap germinal (praembrionik ) merupakan awal dari kehidupan manusia. Proses ini dimulai ketika sperma
melakukan penetrasi terhadap sel telur dalam proses pembuahan yang
normalnya terjadi akibat hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan.
2. Tahap Embrio
Tahap embrio dimulai ketika zigot
telah tertanam dengan baik di dinding rahim. Dalam tahap ini sistem dan organ dalam otak mulai
terbentuk dari susunan sel . Masa ini dianggap sebagai masa yang kritis karena
bentuk fisik yang saat itu berkembang
pesat dapat terganggu oleh kondisi yang kurang baik. Bila organisme memperoleh perawatan intensif, maka
ia akan berkembang menjadi individu yang normal sehat fisik maupun psikis.
Sebaliknya bila kurang memperoleh perlakuan yang baik maka organisme akan menjadi
individu yang abnormal, baik fisik ataupun psikis.
3. Tahap Janin
Masa ini memiliki pertumbuhan yang
sangat pesat.Embrio yang berkembang menjadi janin sudah memiliki
organ-organ internal (jantung, paru-paru, usus besar dan sebagainya) dan
eksternal (tangan, jari-jari, kepala) secara lengkap. Janin makin memanjang dan
system organ tubuh berkembang semakin
kompleks. Hal ini akan terus berlangsung hingga organisme itu matang dan siap
untuk dilahirkan. Berikut merupakan periode janin yaitu akhir bulan kedua
perhitungan menurut bulan sampai lahir antara lain :
Ø Terjadi
perubahan pada bagian-bagian tubuh yang telah terbentuk, baik dalam
bentuk/rupa maupun perubahan aktual, dan terjadi perubahan dalam fungsi. Tidak tampak
bentuk-bentuk baru pada saat ini.
Ø Pada
akhir bulan ketiga ,beberapa organ dalam berkembang sehingga dapat berfungsi.
Denyut jantung janin sudah dapat diketahui kira-kira minggu kelima.
Ø Pada
akhir bulan kelima, berbagai organ dalam telah menempati posisi hampir seperti posisi
di dalam tubuh dewasa.
Ø Sel-sel
saraf, yang ada sejak minggu ketiga, jumlahnya meningkat pesatselama
bulan-bulan kedua, ketiga, dan keempat. Apakah peningkatan pada saat ini akan terus
berlangsung atau tidak, bergantung pada kondisi didalam tubuh ibu, seperti
kekurangan gizi yang sebaliknya mempengaruhi perkembangan sel saraf
terutama dalam bulan-bulan terakhir periode pranatal.
Ø Biasanya
gerak-gerak janin tampak pertama kali antara minggu kedelapan belas dan dua
puluh. Kemudian meningkat cepat sampai akhir bulan kesembilan dimana gerakan
mulai berkembang karena penuhnya pembungkus janin dan tekanan pada otak
janin, pada saat janin mengambil posisi kepala di bawah di daerah pinggul dalam
persiapan untuk lahir. Gerak-gerak
janin ini berlainan macamnya, yaitu
menggelinding
dan menendang,
gerak pendek atau cepat.
Ø Pada
akhirbulanketujuh,janin sudah cukup berkembang dan dapat hidup bila lahir
sebelum waktunya.
Ø Pada
akhir Bulan kedelapan tubuh janin sudah lengkap terbentuk meskipun lebih kecil
dibandingkan dengan bayi normal.
2.2 Cara
memberikan pendidikan pada masa pranatal
Pada masa
pranatal, janin dalam kandungan juga membutuhkan suatu pendidikan. Pendidikan yang dimaksud bisa berupa
musik.Sesuai penelitian ilmuwan Eropa dan Amerika serta dari daratan
Tiongkok menunjukkan, musik klasik bisa menyediakan rangsangan pendengaran yang
bersifat baik bagi janin, sangat membantu terhadap pendidikan janin.Penelitian
menemukan, pada masa cabang
bayi mendengarkan musik dari Mozart dan Bach,
bisa memperluas volume otak besar, menambah kegiatan utama urat syaraf,
membantu daya berimajinasi abstrak dari pertumbuhan normal anak. Penelitian
menunjukkan, melakukan rangsangan suara secara berkala terhadap janin, misalkan
musik klasik yang ringan lembut dan bisikan perlahan orang tua dan lain-lain,
bisa memajukan syaraf perasa janin dan pertumbuhan lapisan kulit otak besar batang
tengah perasa, meletakkan pondasi bagi pengembangan kebijaksanaan. Sebaliknya
di bawah rangsangan musik modern dan suara hiruk pikuk, janin bisa merasa tidak
tenang dan risau, detak jantung bertambah cepat, goyangan kandungan bertambah
kuat.
Ahli kesehatan dari NYU Brain Research
Laboratories setuju bahwa bermain musik yang menenangkan atau membacakan puisi untuk bayi saat ia masih dalam kandungan berguna untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan bahasa bayi kelak.
Memiliki
anak yang cerdas menjadi impian tiap orang tua.Untuk memenuhi impiannya orang
tua perlu mempersiapkan kebutuhan dan nutrisi bayi sejak dalam kandungan. Ada beberapa hal yang
bisa seorang ibu lakukan untuk memberi pendidikan dan meningkatkan
IQ bayi sejak masih dalam
perut ibu.
Kecerdasan
anak dapat dilatih lewat ketajaman daya ingatnya. Latihan untuk
menajamkan daya ingat si kecil
sebaiknya anda lakukan selama ia masih dalam kandungan. Selama
proses kehamilan, janin akan menyerap segala bentuk latihan yang anda berikan sehingga berpengaruh pada perkembangan otaknya di kemudian hari. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan oleh seorang ibu untuk meningkatkan IQ sejak bayi masih dalam kandungan:
1.
Menyimak gambar
Anda dapat melatih otak si kecil melalui gambar yang merangsang otak kanannya bekerja. Jika ibu biasa memacu kerja otak kanan, maka secara otomatis akan memberi pengaruh positif pada perkembangan janin di dalam kandungan. Semakin sering anda melatih daya ingat lewat berbagai gambar, daya ingat janin akan semakin baik. Salah satu cara untuk melatih otak kanan bisa dengan mengambil gambar atau memotret tubuh pada tiap perkembangan kehamilan yang bisa anda pandangi kapan pun.
2.
Ajak ngobrol janin
Janin
yang sedang berkembang dapat mendengar suara yang terjadi di
luar rahim ibu pada minggu ke-23 kehamilan. Kemampuannya untuk mendengar memang masih terbatas, tapi dapat membedakan suara sang bunda.
3.
Menjawab teka-teki
Kegiatan mengisi teka-teki yang
dilakukan semasa kehamilan akan memacu kerja otak. Seluruh syaraf motorik pun berfungsi baik. Kegiatan ini dilakukan secara tidak langsung berpengaruh pada janin dalam kandungan ibu.
2.2
Perkembangan
Peserta
Didik Pada
Masa Natal
v Masa natal merupakan masa ketika bayi baru dilahirkan
edunia. Kelahiran bayi ini dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1.
Bayi lahir Premature
Bayi
prematur adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan
dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. Sebagian besar organ tubuhnya juga
belum berfungsi dengan baik, karena kelahirannya yang masih dini. Maka dari
itu, perlu diberikan perawatan khusus untuknya. Organ tubuh bayi
prematur umumnya belum dapat bekerja secara sempurna. Hal ini mengakibatkan
bayi prematur sulit menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim sehingga
ia pun mengalami banyak gangguan. Karena
semakin dini ia dilahirkan semakin banyak organ
tubuhnya yang belum siap,
dan semakin banyak pula gangguan yang akan dialami. Kelahiran prematur bisa
disebabkan adanya masalah pada ibu hamil, juga pada janin itu sendiri. Ibu
hamil yang mengalami masalah seperti masalah
psikologis yaitu stres dan pendarahan yang
hebat sebelum melahirkan serta ketuban pecah dini.
Bayi yang lahir premature mudah mengalami pendarahan di otak. Oleh karena itu bayi yang lahir premature memiliki kemampuan IQ yang lebih rendah dari bayi yang lahir normal karena perkembangan otak di luar kandungan tentu saja berpengaruh kedepannya. Pertumbuhan otak yang seharusnya masih mendapatkan nutrisi dari dalam kandungan akan menjadi terhambat karena bayi telah keluar dari perut ibunya lebih cepat. Ketidak cukupan plasenta mengakibatkan volume otak yang lebih kecil pada bayi prematur.
Bayi yang lahir premature mudah mengalami pendarahan di otak. Oleh karena itu bayi yang lahir premature memiliki kemampuan IQ yang lebih rendah dari bayi yang lahir normal karena perkembangan otak di luar kandungan tentu saja berpengaruh kedepannya. Pertumbuhan otak yang seharusnya masih mendapatkan nutrisi dari dalam kandungan akan menjadi terhambat karena bayi telah keluar dari perut ibunya lebih cepat. Ketidak cukupan plasenta mengakibatkan volume otak yang lebih kecil pada bayi prematur.
2.
Bayi lahir Normal
Bayi baru lahir normal adalah
bayi yang lahir dengan umur kehamilan
37 minggu sampai 42 minggu, memiliki berat
lahir 2500 gram hingga 4000 gram.
Seorang bayi baru lahir dikatakan normal apabila memiliki
ciri-ciri berikut:
·
Bayi baru lahir normal memiliki berat badan 2,5 – 4 Kg
·
Panjang badan 48 – 52 cm
·
Lingkar dada 30 – 38 cm
·
Lingkar kepala 33 – 35 cm
·
Frekuensi jantung 120 – 160 kali/menit
Penelitian
dari Yale University, AS, menyatakan bahwa bayi yang terlahir secara normal
kemungkinan besar memiliki tingkat intelejensia (IQ) yang lebih tinggi. Menurut
para ilmuwan, saat ibu menjalani proses pesalinan secara normal, secara
bersamaan otak bayi akan meningkatkan kadar protein. Protein ini dapat membantu
meningkatkan intelejensia bayi, seiring bertambahnya usia mereka.Kadar Protein
pada bayi yang terlahir secara normal, dapat membantu mengembangkan daya ingat
mereka.
3. Bayi lahir Post matur
Postmatur adalah kebalikan dari
prematur. Bayi disebut postmatur bila bayi lahir yang usia kandungan ibu melebihi dari 42 minggu di dalam rahim. Faktor genetik dapat menjadi
penyebab dari kelahiran post matur. Selain itu factor usia juga ikut mempengaruhi terjadinya
kelahiran lewat waktu. Factor lainnya adalah asupan nutrisi yang diberikan ibu
kepada caon bayinya. Kebanyakan bayi yang dilahirkan postmatur memiliki kondisi
yang sehat tanpa komplikasi. Namun beberapa bayi yang lahir postmatur akan
mengalami gangguan pernafasan karena setelah melewati 42 minggu kehamilan,
plasenta biasanya telah menyusut sehingga lebih sedikit nutrisi dan oksigen
yang tersalurkan ke bayi.
Pengaruh Kehamilan Postmatur terhadap ibu dan janin :
Ø Terhadap
janin pengaruhnya yaitu jumlah kematian janin/bayi pada kehamilan 43 minggu 3
kali lebih besar dari kehamilan 40 minggu, karena postmaturitas akan menambah
bahaya pada janin. Pengaruh post maturitas pada janin bervariasi : berat badan
janin dapat bertambah besar, tetap,
dan ada yang berkurang, sesudah kehamilan 42 minggu. Ada pula yang bisa terjadi
kematian janin dalam kandungan. Bayi besar dapat menyebabkan disproporsi
sefalopelvik.
(Menurut Rustam Mochtar, Sinopsis Obstetri Jilid I, 1998).
Ø Permasalahan
kehamilan lewat waktu adalah plasenta tidak sanggup memberikan nutrisi dan
pertukaran CO2/O2 sehingga mempunyai risiko asfiksia
sampai kematian dalam rahim. Makin menurunnya sirkulasi darah menuju sirkulasi
plasenta dapat mengakibatkan :
a) Pertumbuhan
janin makin lambat
b) terjadi
perubahan metabolisme janin
c) Air
ketuban berkurang dan makin kental
d) Sebagian
janin bertambah berat,sehingga memerlukan tindakan persalinan
e) Berkurangnya
nutrisi dan O2 ke janin yang menimbulkan asfiksia dan setiap saat
dapat meninggal di rahim.
f) Saat
persalinan janin lebih mudah mengalami asfiksia.
v Masa bayi merupakan masa untuk meletakkan dasar-dasar
karakteristik individu. Oleh karena itu masa ini merupakan masa yang sangat
penting untuk diketahui.
a.
Tangis Pertama.
Pada
umumnya bayi yang baru lahir senantiasa menangis. Menurut Immanuel Kant,
seorang ahli filsafat bangsa Jerman, tangis bayi itu merupakan protes jiwa
manusia terhadap belenggu kejasmanian. Menurut Kant, jiwa manusia itu memiliki
sifat yang luhur dan tidak rela dibelenggu oleh jasmani yang bersifat
kebendaan.
b.
Keadaan Bayi
yang Baru Lahir
Bayi
yang baru lahir dinyatakan berada dalam keadaan tidak berdaya.Tulang-tulang,
otot-otot serta semua kondisi fisiknya masih dalam keadaan lemah. Oleh karena
itu semua kehidupan bayi yang baru lahir tergantung kepada pihak luar. Tanpa
adanya uluran tangan dari pihak luar, bayi tidak bisa meneruskan kehidupannya.
Pada
awal kelahirannya bayi memerlukan tidur selama 22 jam sehari semalam. Makin
lama waktu tidur itu berkurang.Tidur bayi terputus-putus oleh waktu bangun yang
relative pendek.
c.
Perkembangan
Fisik
Bayi
yang dilahirkan secara normal memiliki berat sekitar 2,6 kg sampai 3,6 kg. Pada
minggu pertama berat bayi biasanya menurun. Hal ini disebabkan karena suplai
makanan pada bayi belum sempurna. Panjang bayi yang baru dilahirkan secara
normal berkisar antara 45 cm sampai 55 cm. Selama tahun pertama panjang badan
bertambah berkisar sekitar 1/3 bagian. Pada tahun pertama proporsi badan
berubah dengan cepat.
Gigi
pertama biasanya muncul sekitar umur 6-8 bulan. Pada umumnya yang tumbuh dahulu
salah dua buah gigi depan bawah, disusul kemudian dua buah gigi depan atas.
Tulang-tulang bayi masih muda dan lentur. Karena kelenturannya ini tulang bayi
tidak mudah patah. Otot-otot bayi yang baru dilahirkan juga belum kuat.
Perkembangan otot-otot ini berkaitan dengan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh
bayi tersebut (Monks, 1985 :74).
d.
Perkembangan
Pengindraan (sensoris)
Saraf
mata bayi yang baru dilahirkan masih belum berfungsi dengan baik, sehingga
penglihatan bayi masih kabur, dan jarak penglihatannya pun masih sangat pendek.
Pada waktu dilahirkan bayi masih bisa dikatakan tuli. Terhadap suara-suara yang
normal bahkan yang agak keras pun bayi masih belum menunjukkan reaksi.
Indra
pembau dan pengecap telah berkembang dengan baik sejak bayi dilahirkan. Indra
sentuhan, suhu, dan tekanan/rasa sakit juga telah berkembang sejak lahir. Indra
ini juga cukup peka, sehingga bayi lebih cepat merasakan panas/dingin atau rasa
sakit.
e.
Perkembangan
Motorik.
Motorik
pertama yang terdapat pada bayi adalah gerak otomatis atau reflek.
Misalnya reflek menghisap ketika menyusui, reflek menggenggam
benda yang berada di telapak tangannya. Reflek ini pun makin lama makin
menghilang dan digantikan dengan gerak sadar. Yang lain adalah reflek pupil,
yaitu reflek memejamkan mata kalau tertimpa sinar yang keras. Reflek ini
bertahan sampai masa tua.
Menurut
penilitian Cools dan Herman yang dilakukan di Negeri Belanda pada tahun 1977,
perkembangan motorik bayi dilukiskan pada table berikut ini :
No
|
Jenis Perkembangan Motorik
|
Presentase
|
||
25%
|
50%
|
75%
|
||
1
|
Mengangkat kepala sambil berbaring tengkurap
|
0.5
|
1.0
|
1.7
|
2
|
Mengangkat dada sampai perut
|
1.4
|
2.2
|
3.3
|
3
|
Duduk
|
6.5
|
7.6
|
8.8
|
4
|
Merangkak
|
7.6
|
9.2
|
11.0
|
5
|
Berdiri dengan sandaran
|
7.7
|
9.6
|
11.2
|
6
|
Berdiri tanpa sandaran
|
9.0
|
10.4
|
11.9
|
7
|
Belajar berjalan
|
11.2
|
12.8
|
14.5
|
8
|
Berjalan dengan baik
|
12.4
|
13.8
|
15.4
|
(Monks dkk, 1985 :78-79)
f.
Perkembangan
Kognitif
Perkembangan
kognitif pada masa bayi nampak pada bentuk-bentuk aktifitas motorik yang
dilakukannya sebagai reaksi terhadap rangsangan-rangsnagan sensoris yang
diterimanya. Oleh karena itu perkembangan kognitif pada masa ini disebut
perkembangan kognitif stadium senso motoris.
Setelah
diuraikan diatas, gerakan-gerakan awal pada bayi adalah reflek. Gerakan-gerakan
tersebut membawa anak kearah penguasaan pengetahuan mengenai dunia luar.
Menurut Monks, perkembangan kognitif stadium senso motoris terdiri dari
beberapa stadium sebagai berikut :
a.
Stadium reflek
bawaan, seperti reflek menghisap, reflek genggam, dan reflek pupil.
b.
Reaksi primer,
yaitu reaksi-reaksi yang tertuju pada diri sendiri, misalnya : monolog meraba,
memasukkan tangan ke mulut, memegang tangan yang satu dengan tangan yang lain,
memegang kaki dan sebagainya.
c.
Reaksi sekunder,
misalnya memegang jari ibunya, mempermainkan permainan yang ditaruh diatas
tempat tidurnya, memegang dan mempermainkan mainan yang diberikan dan
sebagainya.
d.
Gerak
eksplorasi, yaitu gerakan-gerakan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas
tentang dunia sekitarnya. Misalnya, dorongan untuk ingin tahu tentang
barang-barang yang ada di sekitarnya. Gerak eksplorasi ini dimulai pada saat
anak mulai belajar merangkak (Monks dkk, 1985 :185-186)
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Adapun tahapan pada masa pranatal
ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
1.
Tahap Germinal
2.
Tahap Embrio
3.
Tahap Janin
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan oleh seorang ibu untuk meningkatkan IQ sejak bayi masih dalam kandungan:
1.
Mendengarkan
music.
2.
Menyimak gambar
3.
Ajak ngobrol janin
4.
Menjawab teka-teki
v Kelahiran bayi ini dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1.
Bayi Lahir
Prematur
2
Bayi Lahir Normal
3
Bayi Lahir Postmatur
Dalam masa
natal/sesudah kelahiran ini, persalinan pada bayi dibedakan menjadi 3 yaitu
kelahiran prematur, kelahiran normal dan kelahiran postmatur.
Menurut
Monks, perkembangan kognitif stadium senso motoris terdiri dari beberapa
stadium sebagai berikut :
a.
Stadium reflek
bawaan, seperti reflek menghisap, reflek genggam, dan reflek pupil.
b.
Reaksi primer,
yaitu reaksi-reaksi yang tertuju pada diri sendiri, misalnya : monolog meraba,
memasukkan tangan ke mulut, memegang tangan yang satu dengan tangan yang lain,
memegang kaki dan sebagainya.
c.
Reaksi sekunder,
misalnya memegang jari ibunya, mempermainkan permainan yang ditaruh diatas
tempat tidurnya, memegang dan mempermainkan mainan yang diberikan dan
sebagainya.
d.
Gerak
eksplorasi, yaitu gerakan-gerakan untuk memperoleh pengethauan yang lebih luas
tentang dunia sekitarnya. Misalnya, dorongan untuk ingin tahu tentang
barang-barang yang ada di sekitarnya. Gerak eksplorasi ini dimulai pada sata
anak mulai belajar merangkak (Monks dkk, 1985 :185-186)
3.1
Saran
Mengetahui perkembangan anak mulai dari
masa sebelum kelahiran (prenatal) hingga mereka lahir penting bagi setiap
orang.Karena telah dijelaskan sebelumnya, masa-masa tersebut merupakan dasar
dari pembentukan jati diri tiap-tiap individu. Setelah kita dilahirkan, kita akan tumbuh dan memiliki keturunan yang
akan kita didik. Dengan memahami perkembangan mereka sejak dini, diharapkan
berbagai macam hal yang tidak diinginkan seiring dengan pertumbuhan anak
tersbut dapat dihindari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar