Jumat, 14 Maret 2014

Perkembangan Peserta Didik pada masa Prenatal-Natal



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui perkembangan adalah proses perubahan yakni perubahan fisik dan  psikis untuk mencapai suatu kemajuan dan kematangan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dalam mencapai waktu perubahan menuju kemajuan/kematangan tersebut tentu saja memerlukan suatu proses dimana proses ini disebut dengan siklus kehidupan. Siklus kehidupan ini ada 2 yaitu mulai ada perubahan dan tidak ada perubahan. Mulai ada perubahan ini adalah awal kehidupan manusia dimana awal kehidupan manusia ini ada sejak terjadinya pembuahan / bertemunya ovum dengan sperma. Sedangkan  tidak ada perubahan ini adalah akhir kehidupan/mati dimana manusia dikatakan sudah mati apabila otak sudah tidak bisa bekerja lagi. Disini kelompok kami mendapatkan tugas untuk menguraikan tentang perkembangan manusia pada masa pranatal sampai masa natal. Dimana masa pranatal ini adalah masa awal kehidupan manusia. Secara umum pranatal diartikan sebagai masa sebelum kelahiran. Membahas masa pranatal sangatlah penting apalagi jika kita melihat tugas kita nanti adalah menjadi seorang tenaga pengajar tentunya kita harus memahami manusia sebagai peserta didik kita. Jadi inilah yang melatarbelakangi kami untuk membahas perkembangan manusia pada masa sebelum kelahiran sampai masa sesudah kelahiran.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Bagaimana proses perkembangan manusia pada masa pranatal dan natal?
1.2.2        Bagaimana cara memberikan pendidikan pada masa pranatal?
1.2.3        Apa saja jenis jenis kelahiran itu?
1.2.4        Bagaimana perkembangan bayi pada masa natal?

1.3  Tujuan
1.3.1        Untuk memahami perkembangan manusia pada masa pranatal/masa sebelum kelahiran.
1.3.2        Untuk  memahami pendidikan yang bias diberikan oleh calon ibu untuk bayinya yang masih didalam kandungan.
1.3.3        Untuk mengetahui jenis-jenis kelahiran.
1.3.4        Untuk mengetahui bagaimana perkembangan bayi pada masa natal.

1.4  Manfaat
1.4.1        Untuk mengetahui seluk beluk mengenai perkembangan manusia pada masa pra kelahiran, baik itu dari terjadinya pembuahan sampai menjadi janin serta manfaat memeberikan pendidikan untuk janin dalam kandungan.
1.4.2        Untuk mempermudah dalam memahami perkembangan manusia sesudah kelahiran.


















BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Perkembangan Peserta Didik pada Masa Pranatal
Pranatal adalah masa sebelum kelahiran. Masa prenatal dimulai pada saat terjadinya proses konsepsi, yakni pertemuan antara sperma dan ovum hingga berakhir pada saat bayi dilahirkan. Masa ini berlangsung antara 180 sampai 344 hari lamanya. Adapun tahapan pada masa pranatal ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
1.      Tahap Germinal (awal kehidupan)
Tahap germinal (praembrionik ) merupakan awal dari kehidupan manusia. Proses ini dimulai ketika sperma melakukan penetrasi terhadap sel telur dalam proses pembuahan yang normalnya terjadi akibat hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan.
2.      Tahap Embrio
Tahap embrio dimulai ketika zigot telah tertanam dengan baik di dinding rahim. Dalam tahap ini sistem dan organ dalam otak mulai terbentuk dari susunan sel . Masa ini dianggap sebagai masa yang kritis karena bentuk fisik yang saat itu  berkembang pesat dapat terganggu oleh kondisi yang kurang baik. Bila organisme memperoleh perawatan intensif, maka ia akan berkembang menjadi individu yang normal sehat fisik maupun psikis. Sebaliknya bila kurang memperoleh perlakuan yang baik maka organisme akan menjadi individu yang abnormal, baik fisik ataupun psikis.
3.      Tahap Janin
Masa ini memiliki pertumbuhan yang sangat pesat.Embrio yang berkembang menjadi janin sudah memiliki organ-organ internal (jantung, paru-paru, usus besar dan sebagainya) dan eksternal (tangan, jari-jari, kepala) secara lengkap. Janin makin memanjang dan system organ tubuh berkembang semakin kompleks. Hal ini akan terus berlangsung hingga organisme itu matang dan siap untuk dilahirkan. Berikut merupakan periode janin yaitu akhir bulan kedua perhitungan menurut bulan sampai lahir antara lain :
Ø  Terjadi perubahan pada bagian-bagian tubuh yang telah terbentuk, baik dalam bentuk/rupa maupun perubahan aktual, dan terjadi perubahan dalam fungsi. Tidak tampak bentuk-bentuk baru pada saat ini.
Ø  Pada akhir bulan ketiga ,beberapa organ dalam berkembang sehingga dapat berfungsi. Denyut jantung janin sudah dapat diketahui kira-kira minggu kelima.
Ø  Pada akhir bulan kelima, berbagai organ dalam telah menempati posisi hampir seperti posisi di dalam tubuh dewasa.
Ø  Sel-sel saraf, yang ada sejak minggu ketiga, jumlahnya meningkat pesatselama bulan-bulan kedua, ketiga, dan keempat. Apakah peningkatan pada saat ini akan terus berlangsung atau tidak, bergantung pada kondisi didalam tubuh ibu, seperti kekurangan gizi yang sebaliknya mempengaruhi perkembangan sel saraf terutama dalam bulan-bulan terakhir periode pranatal.
Ø  Biasanya gerak-gerak janin tampak pertama kali antara minggu kedelapan belas dan dua puluh. Kemudian meningkat cepat sampai akhir bulan kesembilan dimana gerakan mulai berkembang karena penuhnya pembungkus janin dan tekanan pada otak janin, pada saat janin mengambil posisi kepala di bawah di daerah pinggul dalam persiapan untuk lahir. Gerak-gerak janin ini berlainan macamnya, yaitu menggelinding dan menendang, gerak pendek atau cepat.
Ø Pada akhirbulanketujuh,janin sudah cukup berkembang dan dapat hidup bila lahir sebelum waktunya.
Ø Pada akhir Bulan kedelapan tubuh janin sudah lengkap terbentuk meskipun lebih kecil dibandingkan dengan bayi normal.
2.2 Cara memberikan pendidikan pada masa pranatal
Pada masa pranatal, janin dalam kandungan juga membutuhkan suatu pendidikan. Pendidikan yang dimaksud bisa berupa musik.Sesuai penelitian ilmuwan Eropa dan Amerika serta dari daratan Tiongkok menunjukkan, musik klasik bisa menyediakan rangsangan pendengaran yang bersifat baik bagi janin, sangat membantu terhadap pendidikan janin.Penelitian menemukan, pada masa cabang bayi mendengarkan musik dari Mozart dan Bach, bisa memperluas volume otak besar, menambah kegiatan utama urat syaraf, membantu daya berimajinasi abstrak dari pertumbuhan normal anak. Penelitian menunjukkan, melakukan rangsangan suara secara berkala terhadap janin, misalkan musik klasik yang ringan lembut dan bisikan perlahan orang tua dan lain-lain, bisa memajukan syaraf perasa janin dan pertumbuhan lapisan kulit otak besar batang tengah perasa, meletakkan pondasi bagi pengembangan kebijaksanaan. Sebaliknya di bawah rangsangan musik modern dan suara hiruk pikuk, janin bisa merasa tidak tenang dan risau, detak jantung bertambah cepat, goyangan kandungan bertambah kuat.
Ahli kesehatan dari NYU Brain Research Laboratories setuju bahwa bermain musik yang menenangkan atau membacakan puisi untuk bayi saat ia masih dalam kandungan berguna untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan bahasa bayi kelak.
Memiliki anak yang cerdas menjadi impian tiap orang tua.Untuk memenuhi impiannya orang tua perlu mempersiapkan kebutuhan dan nutrisi bayi sejak dalam kandungan. Ada beberapa hal yang bisa seorang ibu lakukan untuk memberi pendidikan dan meningkatkan IQ bayi sejak masih dalam perut ibu.
Kecerdasan anak dapat dilatih lewat ketajaman daya ingatnya. Latihan untuk menajamkan daya ingat si kecil sebaiknya anda lakukan selama ia masih dalam kandungan. Selama proses kehamilan, janin akan menyerap segala bentuk latihan yang anda berikan sehingga berpengaruh pada perkembangan otaknya di kemudian hari. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan oleh seorang ibu untuk meningkatkan IQ  sejak bayi masih dalam kandungan:
1. Menyimak gambar
Anda dapat melatih otak si kecil melalui gambar yang merangsang otak kanannya bekerja. Jika ibu biasa memacu kerja otak kanan, maka secara otomatis akan memberi pengaruh positif pada perkembangan janin di dalam kandungan. Semakin sering anda melatih daya ingat lewat berbagai gambar, daya ingat janin akan semakin baik. Salah satu cara untuk melatih otak kanan bisa dengan mengambil gambar atau memotret tubuh pada tiap perkembangan kehamilan yang bisa anda pandangi kapan pun.
2. Ajak ngobrol janin
Janin yang sedang berkembang dapat mendengar suara yang terjadi di luar rahim ibu pada minggu ke-23 kehamilan. Kemampuannya untuk mendengar memang masih terbatas, tapi dapat membedakan suara sang bunda.
3. Menjawab teka-teki
Kegiatan mengisi teka-teki yang dilakukan semasa kehamilan akan memacu kerja otak. Seluruh syaraf motorik pun berfungsi baik. Kegiatan ini dilakukan secara tidak langsung berpengaruh pada janin dalam kandungan ibu.
2.2   Perkembangan Peserta Didik Pada Masa Natal
v  Masa natal merupakan masa ketika bayi baru dilahirkan edunia. Kelahiran bayi ini dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1.      Bayi lahir Premature
Bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. Sebagian besar organ tubuhnya juga belum berfungsi dengan baik, karena kelahirannya yang masih dini. Maka dari itu, perlu diberikan perawatan khusus untuknya. Organ tubuh bayi prematur umumnya belum dapat bekerja secara sempurna. Hal ini mengakibatkan bayi prematur sulit menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim sehingga ia pun mengalami banyak gangguan. Karena semakin dini ia dilahirkan semakin banyak organ tubuhnya yang belum siap, dan semakin banyak pula gangguan yang akan dialami. Kelahiran prematur bisa disebabkan adanya masalah pada ibu hamil, juga pada janin itu sendiri. Ibu hamil yang mengalami masalah seperti masalah psikologis yaitu stres dan  pendarahan yang hebat sebelum melahirkan serta ketuban pecah dini.
Bayi yang lahir premature mudah mengalami pendarahan di otak. Oleh karena itu bayi yang lahir premature memiliki kemampuan IQ yang lebih rendah dari bayi yang lahir normal karena
perkembangan otak di luar kandungan tentu saja berpengaruh kedepannya. Pertumbuhan otak yang seharusnya masih mendapatkan nutrisi dari dalam kandungan akan menjadi terhambat karena bayi telah keluar dari perut ibunya lebih cepat. Ketidak cukupan plasenta mengakibatkan volume otak yang lebih kecil pada bayi prematur.

2.      Bayi lahir Normal
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu, memiliki berat lahir 2500 gram hingga 4000 gram.
Seorang bayi baru lahir dikatakan normal apabila memiliki ciri-ciri berikut:
·         Bayi baru lahir normal memiliki berat badan 2,5 – 4 Kg
·         Panjang badan 48 – 52 cm
·         Lingkar dada 30 – 38 cm
·         Lingkar kepala 33 – 35 cm
·         Frekuensi jantung 120 – 160 kali/menit
Penelitian dari Yale University, AS, menyatakan bahwa bayi yang terlahir secara normal kemungkinan besar memiliki tingkat intelejensia (IQ) yang lebih tinggi. Menurut para ilmuwan, saat ibu menjalani proses pesalinan secara normal, secara bersamaan otak bayi akan meningkatkan kadar protein. Protein ini dapat membantu meningkatkan intelejensia bayi, seiring bertambahnya usia mereka.Kadar Protein pada bayi yang terlahir secara normal, dapat membantu mengembangkan daya ingat mereka.
3.      Bayi lahir Post matur
Postmatur adalah kebalikan dari prematur. Bayi disebut postmatur bila bayi lahir yang usia kandungan ibu  melebihi dari 42 minggu di dalam rahim. Faktor genetik dapat menjadi penyebab dari kelahiran post matur. Selain itu factor  usia juga ikut mempengaruhi terjadinya kelahiran lewat waktu. Factor lainnya adalah asupan nutrisi yang diberikan ibu kepada caon bayinya. Kebanyakan bayi yang dilahirkan postmatur memiliki kondisi yang sehat tanpa komplikasi. Namun beberapa bayi yang lahir postmatur akan mengalami gangguan pernafasan karena setelah melewati 42 minggu kehamilan, plasenta biasanya telah menyusut sehingga lebih sedikit nutrisi dan oksigen yang tersalurkan ke bayi.

Pengaruh Kehamilan Postmatur  terhadap ibu dan janin :

Ø  Terhadap janin pengaruhnya yaitu jumlah kematian janin/bayi pada kehamilan 43 minggu 3 kali lebih besar dari kehamilan 40 minggu, karena postmaturitas akan menambah bahaya pada janin. Pengaruh post maturitas pada janin bervariasi : berat badan janin dapat bertambah besar, tetap, dan ada yang berkurang, sesudah kehamilan 42 minggu. Ada pula yang bisa terjadi kematian janin dalam kandungan. Bayi besar dapat menyebabkan disproporsi sefalopelvik. (Menurut Rustam Mochtar, Sinopsis Obstetri Jilid I, 1998).
Permasalahan Kehamilan Postmatur :
Ø  Permasalahan kehamilan lewat waktu adalah plasenta tidak sanggup memberikan nutrisi dan pertukaran CO2/O2 sehingga mempunyai risiko asfiksia sampai kematian dalam rahim. Makin menurunnya sirkulasi darah menuju sirkulasi plasenta dapat mengakibatkan :
a)      Pertumbuhan janin makin lambat
b)      terjadi perubahan metabolisme janin
c)      Air ketuban berkurang dan makin kental
d)     Sebagian janin bertambah berat,sehingga memerlukan tindakan   persalinan
e)      Berkurangnya nutrisi dan O2 ke janin yang menimbulkan asfiksia dan setiap saat dapat meninggal di rahim.
f)       Saat persalinan janin lebih mudah mengalami asfiksia.
v  Masa bayi merupakan masa untuk meletakkan dasar-dasar karakteristik individu. Oleh karena itu masa ini merupakan masa yang sangat penting untuk diketahui.
a.       Tangis Pertama.
Pada umumnya bayi yang baru lahir senantiasa menangis. Menurut Immanuel Kant, seorang ahli filsafat bangsa Jerman, tangis bayi itu merupakan protes jiwa manusia terhadap belenggu kejasmanian. Menurut Kant, jiwa manusia itu memiliki sifat yang luhur dan tidak rela dibelenggu oleh jasmani yang bersifat kebendaan.
b.      Keadaan Bayi yang Baru Lahir
Bayi yang baru lahir dinyatakan berada dalam keadaan tidak berdaya.Tulang-tulang, otot-otot serta semua kondisi fisiknya masih dalam keadaan lemah. Oleh karena itu semua kehidupan bayi yang baru lahir tergantung kepada pihak luar. Tanpa adanya uluran tangan dari pihak luar, bayi tidak bisa meneruskan kehidupannya.
Pada awal kelahirannya bayi memerlukan tidur selama 22 jam sehari semalam. Makin lama waktu tidur itu berkurang.Tidur bayi terputus-putus oleh waktu bangun yang relative pendek.
c.       Perkembangan Fisik
Bayi yang dilahirkan secara normal memiliki berat sekitar 2,6 kg sampai 3,6 kg. Pada minggu pertama berat bayi biasanya menurun. Hal ini disebabkan karena suplai makanan pada bayi belum sempurna. Panjang bayi yang baru dilahirkan secara normal berkisar antara 45 cm sampai 55 cm. Selama tahun pertama panjang badan bertambah berkisar sekitar 1/3 bagian. Pada tahun pertama proporsi badan berubah dengan cepat.
Gigi pertama biasanya muncul sekitar umur 6-8 bulan. Pada umumnya yang tumbuh dahulu salah dua buah gigi depan bawah, disusul kemudian dua buah gigi depan atas. Tulang-tulang bayi masih muda dan lentur. Karena kelenturannya ini tulang bayi tidak mudah patah. Otot-otot bayi yang baru dilahirkan juga belum kuat. Perkembangan otot-otot ini berkaitan dengan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh bayi tersebut (Monks, 1985 :74).
d.      Perkembangan Pengindraan (sensoris)
Saraf mata bayi yang baru dilahirkan masih belum berfungsi dengan baik, sehingga penglihatan bayi masih kabur, dan jarak penglihatannya pun masih sangat pendek. Pada waktu dilahirkan bayi masih bisa dikatakan tuli. Terhadap suara-suara yang normal bahkan yang agak keras pun bayi masih belum menunjukkan reaksi.
Indra pembau dan pengecap telah berkembang dengan baik sejak bayi dilahirkan. Indra sentuhan, suhu, dan tekanan/rasa sakit juga telah berkembang sejak lahir. Indra ini juga cukup peka, sehingga bayi lebih cepat merasakan panas/dingin atau rasa sakit.
e.       Perkembangan Motorik.
Motorik pertama yang terdapat pada bayi adalah gerak otomatis atau reflek. Misalnya reflek menghisap ketika menyusui, reflek menggenggam benda yang berada di telapak tangannya. Reflek ini pun makin lama makin menghilang dan digantikan dengan gerak sadar. Yang lain adalah reflek pupil, yaitu reflek memejamkan mata kalau tertimpa sinar yang keras. Reflek ini bertahan sampai masa tua.
Menurut penilitian Cools dan Herman yang dilakukan di Negeri Belanda pada tahun 1977, perkembangan motorik bayi dilukiskan pada table berikut ini :

No
Jenis Perkembangan Motorik
Presentase
25%
50%
75%
1
Mengangkat kepala sambil berbaring tengkurap
0.5
1.0
1.7
2
Mengangkat dada sampai perut
1.4
2.2
3.3
3
Duduk
6.5
7.6
8.8
4
Merangkak
7.6
9.2
11.0
5
Berdiri dengan sandaran
7.7
9.6
11.2
6
Berdiri tanpa sandaran
9.0
10.4
11.9
7
Belajar berjalan
11.2
12.8
14.5
8
Berjalan dengan baik
12.4
13.8
15.4


(Monks dkk, 1985 :78-79)
f.       Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif pada masa bayi nampak pada bentuk-bentuk aktifitas motorik yang dilakukannya sebagai reaksi terhadap rangsangan-rangsnagan sensoris yang diterimanya. Oleh karena itu perkembangan kognitif pada masa ini disebut perkembangan kognitif stadium senso motoris.
Setelah diuraikan diatas, gerakan-gerakan awal pada bayi adalah reflek. Gerakan-gerakan tersebut membawa anak kearah penguasaan pengetahuan mengenai dunia luar. Menurut Monks, perkembangan kognitif stadium senso motoris terdiri dari beberapa stadium sebagai berikut :
a.       Stadium reflek bawaan, seperti reflek menghisap, reflek genggam, dan reflek pupil.
b.      Reaksi primer, yaitu reaksi-reaksi yang tertuju pada diri sendiri, misalnya : monolog meraba, memasukkan tangan ke mulut, memegang tangan yang satu dengan tangan yang lain, memegang kaki dan sebagainya.
c.       Reaksi sekunder, misalnya memegang jari ibunya, mempermainkan permainan yang ditaruh diatas tempat tidurnya, memegang dan mempermainkan mainan yang diberikan dan sebagainya.
d.      Gerak eksplorasi, yaitu gerakan-gerakan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang dunia sekitarnya. Misalnya, dorongan untuk ingin tahu tentang barang-barang yang ada di sekitarnya. Gerak eksplorasi ini dimulai pada saat anak mulai belajar merangkak (Monks dkk, 1985 :185-186)








BAB III
PENUTUP
3.1      Kesimpulan
Adapun tahapan pada masa pranatal ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
1.               Tahap Germinal
2.               Tahap Embrio
3.               Tahap Janin
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan oleh seorang ibu untuk meningkatkan IQ  sejak bayi masih dalam kandungan:

1.      Mendengarkan music.
2.      Menyimak gambar
3.      Ajak ngobrol janin
4.      Menjawab teka-teki
v  Kelahiran bayi ini dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1.      Bayi Lahir Prematur
2        Bayi Lahir Normal
3        Bayi Lahir Postmatur
Dalam masa natal/sesudah kelahiran ini, persalinan pada bayi dibedakan menjadi 3 yaitu kelahiran prematur, kelahiran normal dan kelahiran postmatur.
Menurut Monks, perkembangan kognitif stadium senso motoris terdiri dari beberapa stadium sebagai berikut :
a.       Stadium reflek bawaan, seperti reflek menghisap, reflek genggam, dan reflek pupil.
b.      Reaksi primer, yaitu reaksi-reaksi yang tertuju pada diri sendiri, misalnya : monolog meraba, memasukkan tangan ke mulut, memegang tangan yang satu dengan tangan yang lain, memegang kaki dan sebagainya.
c.       Reaksi sekunder, misalnya memegang jari ibunya, mempermainkan permainan yang ditaruh diatas tempat tidurnya, memegang dan mempermainkan mainan yang diberikan dan sebagainya.
d.      Gerak eksplorasi, yaitu gerakan-gerakan untuk memperoleh pengethauan yang lebih luas tentang dunia sekitarnya. Misalnya, dorongan untuk ingin tahu tentang barang-barang yang ada di sekitarnya. Gerak eksplorasi ini dimulai pada sata anak mulai belajar merangkak (Monks dkk, 1985 :185-186)
3.1      Saran
        Mengetahui perkembangan anak mulai dari masa sebelum kelahiran (prenatal) hingga mereka lahir penting bagi setiap orang.Karena telah dijelaskan sebelumnya, masa-masa tersebut merupakan dasar dari pembentukan jati diri tiap-tiap individu. Setelah kita dilahirkan, kita akan tumbuh dan memiliki keturunan yang akan kita didik. Dengan memahami perkembangan mereka sejak dini, diharapkan berbagai macam hal yang tidak diinginkan seiring dengan pertumbuhan anak tersbut dapat dihindari.























Tidak ada komentar:

Posting Komentar